Sabtu, 19 Desember 2009

TITRASI PENGOMPLEKSAN



Kompleksometri adalah jenis titrasi di mana titran dan analit saling mengompleks,jadi membentuk hasil berupa kompleks.Dasar reaksi pembentukan senyawa kompleks antara ion logam dengan ligan sempit,dengan reaksi umum :
M + nL --> MLn
L adalah ligan sempit,diantaranya dapat berupa senyawa-senyawa berikut:
  1. Nitrilo Tri Asetat
  2. Etilen Diamina Tetra Asetat
  3. Garam Dinatrium EDTA
Sebagai larutan penstandar biasanya yang digunakan larutan garam EDTA (Na2H2Y) yang kelarutannya dalam air sangat baik.Reaksi umumnya terhadap ion logam menurut persamaan reaksi sebagai berikut:
Mn+ + H2Y2- <--> MY(n-4)+ + 2H+

M adalah  Ca2+, Mg2+, Al3+, Zn2+, Th4+

Dalam reasi di atas,selalu dihasilkan ion H+. Dalam pelaksanaan titrasi larutan ion logam yang dititrasi harus dibuffer. Adapun reaksi utama selamaproses titrasi bias dituliskan menurut persamaan reaksi:
Mn+ + Y4+--> MY(n-4)+
Untuk logam alkali tanah seperti Ca2+ dan Mg2+ kestabilannya rendah, sehingga dierlukan pH>10.Pada pH 10 terjadi keseimbangan.
Indikator yang digunakan antara lain EBT dan kalmagit. Indikator tesebut merupakan asam lemah berbasa 3 (H3In). Kesetimbangan dissosiasi indicator tersebut akan memberikan warna-warna tertentu dan membentuk kompleks 1:1 denagn jumlah ion logam,sehingga dapat memberikan perubahan warna pada akhir titrasi.

Reaksi- reaksi :
·         Indikator               H2In-    -->  HIn2- + H+
     Merah       biru
·         Dengan ion logam  Ca2+, Mg2+, Zn2+, Ni2+
Ca2+ + HIn2---> CaIn- +H+
                        Merah anggur
·         Dengan EDTA      CaIn + H2Y2- -->  CaH2Y + In3-
Merah anggur

I3- + H2O --> Hin2- + OH-
                     Biru
Pada titik ekivalen:

Jumlah ekivalen Ca2+ = Jumlah ekivalen EDTA
Kesadahan total air,yaitu kalsium + magnesium.Dapat ditetapkan dengan titrasi langsung EDTA dengan menggunakan indicator EBT atau kalmagit.Kompleks antara Ca2+ dengan indicator selalu lemah untuk menimbulkan perubahan warna yang benar jika contoh yang dititrasi itu tidak mengandung Mg,dapatlah suatu garam magnesium ditambahkan kepada EDTA sebelum larutan ini distandarisasi maka titran itu(pH10) merupakan suatu campuran MgY2- dan Y+. Dengan ditambahkan titran ini ke dalam larutan yang mengandung Ca2+, terbentuklah CaY2- yang lebih stabil,dengan membebaskan Mg2+ untuk bereaksi dengan indicator itu dan membentuk MgIn- yang berwarna merah.Setelah kalsium habis terpakai,titran tambahan mengubah MgIn- menjadi
MgY2- dan indicator berubah ke bentukHIn2- yang berwarna biru.

Daftar pustaka
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia
Sopyan,lis. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar