Berdasarkan teori Arrhenius tentang penguraian elektrolitik, asam terurai menjadi ion-ion hidrogen dan anion, dan basa terurai menjadi ion-ion hidroksida dan kation.


Dengan menerapkan pada penguraian tersebut prinsip-prinsip kesetimbangan kimia yang telah tersintemasi dengan baik, perilaku dari asam dan basa dalam larutan encer dapat digambarkan secara kuantitatif.
Dalam pengertian Bronsted, asam adalah segala zat yang dapat memberikan proton, dan basa adalah zay yang dapat menerima proton. Ketika suatu asam menghasilkan proton, spsies yang kekurangan harus mempunyai sedikit afinitas proton sehingga merupakan suatu basa. Jadi dalam perlakuan Bronsted kita memenuhi asam basa konjugat. Ada pun asam-asam dalam larutan berair, asam-asam perklorat, nitrat, dan klorida asam. Asam kuat, sedang dalam pelarut yang kurang basa, seperti asam asetat glasial, ketiga asam tersebut tidak bertingkatan, dan perklorat lebih kuat dari pada dua lainnya.
Reaksi-reaksi penetralan yang melibatkan asam-asam dan basa-basa kuat dalam berbagai pelarut terjadi dalam pengertian Bronsted, semata-mata raksi antara anion dan kation dari pelarut karena efek perataan.
Pernetralan asan dan basa kuat tidak lain adalah kebalikan dari reaksi penguraian diri atau otoprotolisis :

Penetralan asam dan basa kuat tidak lain adalah berkebaliakan dari reaksi penguraian diri atau otoprotolisis:

Daftar pustaka:
- Christian D. Garry. Analytical Chemistry (Third ed.) New York.John Willey & Son. Inc
- Day, Jr. R. A. Underwood. A.L.(1986). Quantitatif Analysis(fifth ed.). New York: Prentice Hall (Terjemahan oleh A.Hadyana (1992). Analisis Kimia Kuantitatif (ed ke 5) Jakarta Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar